Pengalaman Investasi di Shafiq, Worth it kah ? - Catatan Babas

iklan header

Pengalaman Investasi di Shafiq, Worth it kah ?

Salah satu aspek yang paling menjadi kekhawatiran saya dalam melakukan investasi adalah aspek kehalalan dari jenis investasi yang diambil dari sudut pandang hukum Islam. Senang banget saat tahu bahwa sekarang ini telah ada platform investasi dengan mengikuti prinsip syariah, salah satunya Shafiq. Awal mula berkenalan dari shafiq adalah saat saya search tentang investasi sesuai syariat Islam di youtube, kemudian saya menemukan postingan tentang shafiq disana. 

Apa itu Shafiq ?

SHAFIQ adalah platform Securities Crowdfunding (SCF) berbasis syariah pertama di Indonesia yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Platform ini memfasilitasi investor yang ingin berinvestasi secara mudah, aman, terpercaya, dan menguntungkan, sekaligus membantu pelaku usaha mendapatkan permodalan sesuai dengan prinsip syariah.

baca juga:  Kerja Freelance, Jalan Rezeki Anak Milenial

Secara prinsip menurut aku Shafiq ini sudah sejalan dengan prinsip Islam. Berinvestasi di Shafiq harus siap untung atau rugi, karena kita sebagai pemodal (investor) disini dan mitra kerja kita yang menjalankan usaha bisa saja untung, rugi atau terjadi kendala-kendala seperti keterlambatan pembayaran modal dan keterlambatan pembayaran bagi hasil usaha yag dilajalankan. 

Mekanisme Transaksi di Shafiq

Dalam menjalankan usaha, sebuah perusahaan baik berupa CV atau PT pastinya membutuhkan dana. Misalnya perusahaan tekstil PT ABC mendapatkan pesananan dari brand XYZ untuk membuat gamis katakanlah dengan jumlah 3000 pcs. Untuk memproduksi gamis sebanyak itu, perusahaan butuh modal, misalkan butuh modal 1M.  Melalui Shafiq mereka mengajak Anda-Anda para pemodal untuk ikut serta mendanai proyek pesanan tersebut. Mereka akan menerbitkan sukuk di platform Shafiq dengan nilai per unit sukuknya Rp 100.000 dan minmal pembelian sukuk yang diperkenankan adalah 10 unit dengan nilai 1.000.000. Jadi kalau Anda ingin investasi di Shafiq modal minimalnya 1 juta. Anda bisa menanam modal lebih dari 10 unit, misalnya Anda investasi 50 unit maka Anda harus sediakan 5 juta rupiah. 


Investasi di shafiq

Rawan banget ya, karena tidak ada jaminan bakal untung 100%. Iya betul banget, karena kalau ada jaminan 100% berhasil itu jatuhnya riba. Namun perlu digaris bawahi bahwa sukuk-sukuk di Shafiq itu umumnya adalah proyek-proyek yang tingkat keberhasilannya tinggi. Misalnya seperti ilustrasi tadi, PT ABC sudah memiliki pembeli yang jelas yaitu brand XYZ. Sehingga kalau proyek produksi gamis tadi selesai dilaksanakan Insya Allah untung sudah di depan mata.

Berapa keuntungan inveasti di Shafiq

Keuntungan investasi di Shafif sekitar 15% per tahun atau sekitar 7% dalam durasi 6 bulan. Kalau dari sisi bagi hasil, nominalnya unggul banyak dibandingkan beberapa instrumen investasi lainnya. 

Pengalaman investasi di Shafiq

Saya akan coba berikan pandangan berimbang tentang pengalaman saya di Shafiq, pertama pengalaman investasi yang mulus,lancar tanpa kendala , kemudian pengalaman yang mengecewakan. 

baca juga: Cara Mendapatkan Uang dari APPEN

Pengalaman investasi lancar

Saya pernah inveastasi di Shafiq pada sukuk yang diterbitkan sebuah perusahaan konstruksi katakanlah PT AAA, perusahaan ini memiliki paket pesanan beberapa pekerjaan konstruksi dari PT Pertamina. PT AAA menerbitkan sukuk di Shafiq karena butuh modal sekitar Rp 920.000.000. Fun fact nya , sukuk yang diterbitkan PT AAA untuk pendanaan proyek ini adalah sukuk pertama yang mereka terbitkan di Shafiq. Awalnya agak khawatir karena mereka belum punya track recrod keberhasilan di Shafiq. Namun melihat kliennya adalah PT Pertamina, membuat saya tidak ragu untuk investasi di sukuk ini. Saya pun mencoba menanam 10 unit dengan nilai 1 juta. Alhamdulillah proyek berhasil selesai dalam waktu 6 bulan sesuai rencana, pengembalian modal dilakukan dua tahap, dan pembagian bagi hasil  dilakukan satu tahap. 

baca juga: Share Link dapat Dollar melalui Afiliasi dan Link Shortener

Proses berjalan lancar, hanya saja pengembalian modal dan bagi hasil molor 1 bulan dari rencana awal. Menurut saya masih ok lah cuma molor dalam hal pengembalian modal dan imbal hasil, yang penting proyek telah selesai dan berhasil dijalankan danmendapatkan keuntungan. 

Pengalaman investasi mengecewakan.

Saya punya pengalaman kurang menyenangkan juga di platform Shafiq. Singkat cerita awal tahun 2024 saya membeli sukuk yang diterbitkan sebuah PT MNO (nama samaran) dengan proyek pekerjaan pengadaan alat perangkat jaringan semacam router sebanyak 3000 buah atas permintaan perusahaan PT SLM (nama samaran). PT MNO sebelumnya sudah pernah menerbitkan sukuk di Shafiq, dan ini merupakan sukuk ke 6 yang mereka terbitkan di platform tersebut. Secara umum perusahan PT MNO sudah punya track record yang bagus, dan wajar saja Shafiq memperkenankan mereka untuk menerbitkan sukuk di Shafiq. 

baca juga: PK-236 Bhramara Patria, Pengalaman Mengikuti Persiapan Keberangkatan LPDP

Saya investasi 10 unit, senilai 1 juta rupiah. Nilai proyek yang dibutuhkan PT MNO untuk memenuhi permintaan  3000 router dari PT SLM dalah sebesar 1,7 M. Sesuai perjanjian awal sukuk ini akan berakhir dalam waktu maksimal 5 bulan. Bulan juli 2024 harusnya sudah selesai hingga tahap pembagian imbal hasil. Namun faktanya sukuk ini masih belum kelar hingga Desember 2024. PT MNO baru melakukan pengembalian modal tahap 1 pada pemodal, masih ada pengembalian tahap 2 dan pembagian imbal hasil yang belum dilaksanakan. 

baca juga: Cara Agar Fanspage Facebook Banyak yang Like

Alasan keterlambatan dikarenakan adanya kendala produksi di pabrik yang mana pabriknya berada di Cina, dan serangkaian alasan-alasan hambatan lainnya. Pemodal yang sudah investasi puluhan juta di sukuk ini pasti was-was sekali. Kita hanya bisa berdoa semoga semuanya dilancarkan dan PT MNO melaksanakan tugas dengan amanah dan tidak menghianati pemodal. Seperti apa akhir cerita sukuk PT MNO ini akan saya update nanti di tulisan lain.

Tips memilih Sukuk di Shafiq ala Catatan Babas

Memilih sukuk harus hati-hati ya, meskipun sukuk di Shafiq sudah difilter oleh timShafiq , kita sebagai pemodal juga harus punya analisis sendiri sebelum memutuskan untuk membeli sukuk. Beberapa yang perlu diperhatikan menurut saya adalah sebagai berikut.

  1. Investasilah pada sukuk yang memiliki riwayat keberhasilan, kamu bisa cari tahu dari postingan artikel di Shafiq atau listing-listing dari perusahaan tersebut pada waktu lampau.
  2. Perhatikan klien dari proyek yang akan didanai. Jika kliennya dari perusahaan yang memiliki track record bagus seperti BUMN atau perusahaan besar, maka bisa dipertimbangkan untuk investasi pada sukuk tersebut.
  3. Perhatikan nilai proyek. Saya lebih tertarik dengan proyek-proyek dengan pendanaan dibawah 1 M. Hal ini menurut saya jika semakin kecil nilai proyek , kemungkinan lebih kecil pula skop pekerjaannya sehingga potensi selesainya juga lebih cepat dan sesuai rencana.
  4. Pahami proyeknya, jika proyeknya merupakan proyek pengadaan dengan barang berasal dari luar negeri kemungkinan variabel penghambatnya akan lebih besar, seperti pengalaman kurang menyenankan yang saya ceritakan sebelumnya. 
  5. Pastikan Anda berinvestasi dengan pribadi-pribadi yang baik dan sholeh, sejatinya Shafiq insya Allah sudah sesuai syariah, untuk itu tinggal individu yang menjalankan bisnispun harus orang-orang yang taat dan mau belajar untuk menerapkan prinsip Islam, khususnya masalah amanah dalam menjalankan usaha. Kamu bisa mencari tahu tentang profil usahawan pada sukuk tersebut melalui linkind atau sosial media. Info tentang mereka juga bisa dibaca di file prospektus sukuk yang bisa diunduh di halaman listing sukuk. 
Demikian pengalaman berinvestasi sukuk di Shafiq. Semoga membantu para pembaca mendapatkan gambaran seperti apa berinvestasi pada platform tersebut. Dari cerita ini kalian bisa menilai sendiri apakah Shafiq worth it bagi kamu ?
Buka Komentar
Tutup Komentar

1 Response to "Pengalaman Investasi di Shafiq, Worth it kah ?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel